Minggu, 03 Mei 2015

KOHERENSI

Koherensi adalah salah satu sifat gelombang yang dapat menunjukkan interferensi, yaitu gelombang tersebut selalu sama baik fase maupun arah penjalarannya. Koherensi juga merupakan parameter yang dapat mengukur kualitas suatu interferensi (derajat koherensi). Untuk menghasilkan frinji-frinji interferensi, sangat diperlukan syarat-syarat agar gelombang gelombang yang berinterferensi tersebut tetap koheren selama periode waktu tertentu. Jika salah satu gelombang berubah fasenya, frinji akan berubah menurut waktu (Laud, 1988).
Agustina Setyaningsih “Koherensi adalah salah satu sifat gelombang yang menunjukkan interferensi yang sama antara fase dan penjalaranya.”Coherence adalah mengacu pada penyambungan antara fase gelombang cahaya pada satu titik dan waktu, dan fase dari gelombang cahaya pada titik dan waktu lain. Coherence efek terutama dibagi menjadi dua kategori dimana Agustina Setyaningsih “antara koherensi tersebut tidak bergantung satu sama lain”: temporal dan spasial. Koherensi temporal yang terkait langsung dengan bandwidth terbatas sumber, koherensi spasial berkaitan dengan ukuran terbatas sumbernya.
            Seandainya ada dua sumber-sumber identik dari cahaya monokromatik menghasilkan gelombang-gelombang yang amplitudonya sama, panjang gelombangnya sama, ditambah lagi keduanya memilki fasa yang sama secara permanen dan kedua sumber tersebut bergetar bersama. Dua sumber monokromatik yang mempunyai frekuensinya sama dengan sebarang hubungan beda fasa, konstan yang tertentu (tidaak harus sefasa) terhadap waktu itulah yang dikatakan koheren. Jika syrat ini dipenuhi, maka akan diperoleh pola garis interferensi yang baik dan stabil.
            Jika dua buah sumber gelombang cahaya beda fasa yang akan tiba di titik Pberubah-ubah terhadap waktu secara acak (pada suatu saat mungkin dipenuhi syarat salingmenghapuskan, tetapi pada saat berikutnya dapat terjadi penguatan). Sifat beda fase yang berubah-ubah secara acak ini terjadi pada setiap titik-titik pada layar, sehingga hasil yang nampak adalah terang yang merata pada layar. Dalam keadaan ini kedua sumber tersebut dikatan inkoheren (tidak koheren).
 Laser merupakan contoh sumber tunggal dari radiasi tampak yang koheren. Pada panjang gelombang yang lebih panjang mudah untuk menghasilkan gelombang koheren. Cahaya keluaran laser mempunyai koherensi terhadap waktu dan ruang sangat besar dibandingkan dengan sumber-sumber cahaya pada umumnya.
Ada dua konsep koherensi yang tidak bergantung satu sama lain, yaitu koherensi ruang (spatial coherence) dan koherensi waktu (temporal coherence). Koherensi ruang adalah sifat yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama, setelah menempuh lintasan yang berbeda akan tiba di dua titik yang sama jauhnya dari sumber dengan fase dan frekuensi yang sama. Hal ini mungkin terjadi jika dua berkas tersebut secara sendiri-sendiri tidak koheren waktu (menurut waktu), karena setiap perubahan fase dari salah satu berkas diikuti oleh perubahan fase yang sama oleh berkas lain. Dengan sumber cahaya biasa, hal ini hanya mungkin jika dua berkas dihasilkan oleh satu sumber.
Koherensi waktu (temporal coherence) adalah sifat yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama, yang setelah menempuh lintasan yang berbeda tiba di titik yang sama dengan beda fase yang tetap. Jika beda fase berubah beberapa kali dan secara tidak teratur selama periode pengamatan yang singkat, maka gelombang dikatakan tidak koheren. Koherensi waktu dari sebuah gelombang menyatakan kesempitan spektrum frekuensinya dan tingkat keteraturan dari barisan gelombang. Cahaya koheren sempurna ekivalen dengan sebuah barisan gelombang satu frekuensi dengan spektrum frekuensinya dapat dinyatakan hanya dengan satu garis, sehingga koherensi waktu dapat menunjukkan seberapa monokromatis suatu sumber cahaya.
Dengan kata lain koherensi waktu mengkarakterisasi seberapa baik suatu gelombang dapat berinterferensi pada waktu yang berbeda (Hecht, 1992). Barisan gelombang yang spektrumnya hampir terdiri dari satu frekuensi tapi lebarnya berhingga atau dengan sedikit fluktuasi amplitudo dan fase biasanya disebut quasi koheren. Panjang koherensi merupakan jarak sejauh mana gelombang dapat berinterferensi.
Panjang koherensi suatu gelombang tertentu, seperti laser atau sumber lain dapat dijelaskan dari persamaan berikut:
dengan adalah panjang koherensi, koherensi waktu, c adalah cepat rambatcahaya, dan adalah lebar spektrum(Ducharme, 2006).Pada interferometer Michelson, panjangkoherensi sama dengan dua kali panjanglintasan optis antara dua lengan padainterferometer Michelson, diukur pada saatpenampakan frinji sama dengan nol.
Beberapa aplikasi membutuhkan sumber cahaya yang memiliki koherensi waktu dan koherensi ruang yang sangat tinggi. Aplikasi ini banyak digunakan untuk interferometri, holografi, dan beberapa tipe sensor optik.Untuk aplikasi lain dengan tingkat koherensi yang lebih kecil, contohnya koherensi waktu yang rendah (tetapi dikombinasikan dengan koherensi ruang yang tinggi) diperlukan untuk tomografi (optical coherence tomography), dimana tampilannya dihasilkan oleh interferometri dan resolusi tinggi yang memerlukan koherensi waktu rendah. Derajat koherensi juga sesuai untuk tampilan laser proyeksi, aplikasi gambar dan pointer (Paschotta, 2006).
Cahaya koheren adalah bentuk cahaya di mana gelombang elektromagnetik memelihara satu set dan hubungan fase yang dapat diprediksi satu sama lain, selama periode waktu. Artikel ini mencakup beberapa informasi dasar tentang itu.
Sebuah sumber cahaya dikatakan monokromatik jika terdiri dari panjang gelombang tunggal dari pancaran. Dalam cahaya biasa yang kita lihat sehari-hari, seperti sinar matahari, masing-masing sumber berasal dari atom yang berbeda, sedangkan cahaya koheren diciptakan oleh emisi terstimulasi. Penelitian tentang topik ini masih berlangsung, tapi banyak dari teori masih belum jelas.
Untuk memahami bagaimana sinar koheren diproduksi, mari kita ambil contoh bagaimana laser diciptakan. Pada musim semi tahun 1960, Theodore Maiman membangun laser pertama di laboratorium Penelitian Hughes. Maiman menggunakan batang sintetik kecil dengan ujung perak dan terkena batang cahaya.
Pada paparan cahaya, atom kromium dalam batang menjadi tereksitasi memproduksi energi yang cukup untuk foton untuk menerobos salah satu ujung perak dari batang ruby, untuk memancarkan cahaya yang koheren. Hasilnya adalah seberkas cahaya monokromatik, yang dengan panjang gelombang 694 nanometer.
Salah satu makna yang paling penting dari cahaya koheren adalah penggunaannya dalam pengobatan mata. Karena operasi laser mata, banyak orang buta telah mampu melihat lagi. Hal ini juga digunakan untuk keperluan konstruksi dalam bentuk laser.
2.   Cahaya Xenon
Xenon adalah tidak berwarna, unsur berat dengan nomor atom 54. Gas xenon digunakan untuk perangkat memancarkan cahaya, yang dikenal sebagai lampu Xenon.
·      Hal ini digunakan dalam lampu kilat fotografi, lampu stroboskopik, dan simulator solar.
·      Hal ini juga digunakan dalam lampu busur dan lampu tinggi intensitas pelepasannya. (Ingat iklan mobil menyebutkan lampu xenon nya)
·      Telah digunakan untuk tujuan anestesi, walaupun mahal.
·      Hal ini juga menemukan digunakan dalam display plasma untuk televisi.
Cahaya koheren berguna dalam begitu banyak cara yang para ilmuwan di seluruh dunia yang tajam meneliti kegunaan lainnya, seperti pengobatan pada kanker, dll
  Perbedaan dan koherensi fase
Apabila dua gelombang harmonic  yang berfrekuensi dan berpanjang gelombang sama tetapi berbeda fase gelombamng, gelombang yang di hasilkan merupakan gelombang harmonic yang  tergantung pada fasenya. Jika perbedaan fase 0 atau bilangan bulat kelipatan 3600, gelombang akan sefase dan berinterfensi secara saling menguatkan. Amplitudonya sama dengan penjumlah amplitude masing-masing, dan intensitas nya  (yang sebanding dengan kuadrat amplitudo) kan maksimum. Jika perbedaan fasenya 1800 (π radian ) atau bilangan ganjil kali 1800 , gelombang akan berbeda fase dan berinterferensi secar saling melemahkan.
Amplitude yang dihasilkan dengan demikian merupakan perbedaan amplitude masing-masing , dan intensitasnya menjadi minimum. Jika amplitudonya sama, intesitasnya menjadi maksimum sama dengan 4 kali inensitasnya minimum sama dengan nol. Penyebab perbedaan fase antara dua gelombang ini adalah perubahan fase 1800 yang kadang-kadang dialami oleh gelombang saat terpantul dari permukaan bats. Perubahan fase ini analog dengan inverse pulsa pada benang, ketika pulsa itu memantul dari suatu titik dimana densitasnya tiba-tiba meningkat, seperti ketika benang kecil di sambung ke benang  yang lebih besar atau tali. Inverse pulsa pantul ekivalen dengan perubahan fase 1800 untuk gelombang sinusoidal, yang dapat di pandang sebagai deretan pulsa.
Apabila cahaya yang merambat di udara mengenai permukaan satu medium yang di  dalamnya cahaya akan merambat lebih lambat, seperti kaca atau air, akan terjadi perubahan fase 1800 pada cahaya yang di pantulkan aka nada perubahan fase pada cahaya yang di pantulkan dari permukaan kaca-udara atau air-udara. Ini analog dengan pemantulan tanpa inverse pulsa pada benang tebal di titik tempat benang tebal itu di sambung dengan benang halus.
Perbedaan fase antara dua gelombang juga sering di sebabkan oleh perbedaan panjang lintasan yang di tempuh oleh kadua gelombang . Perbedaan lintasan satu panjang gelombang menghasilkan perbedaan fase 3600, yang ekivalen dengan tidak ada perbedaan fase yang sama sekali. Perbaan lintasan detengah panjang gelombang menghasilkan perbedaan fase 1800.
Interfensi gelobang dari dua sumber ti dak teramati kecuali sumbernya koheren, yakni, kecuali perbedaan fase di antara gelombang konstan terhadap waktu. Karena berkas cahaya pa umumnya adalah hasil dari jutaan atom yang memancar secara bebas, dua sumber cahaya biasanya tidak koheren. Memang perbedaan fase antara gelombang dari sumber demikian berfluktuasi secara acak beberapa kali per detik. Koherensi dalam optika sering dicapai dengan membagi cahaya dari sumber tunggal menjadi dua mengahasilkan pola interfensi. Pembagiaan ini dapat dicapai dengan memantulkan cahaya dari dua permukaan yang terpisah rapat pada film tipis (pasal 33-2) : pemantulan serentak dari dan perambatan melalui cermin yang berlapis sebelah, seperti pada interferometer Michelson.
     JENIS- JENIS KOHERENSI
Radasi laser ditandai oleh order tingkat  tinggi dari medan cahaya disbandingsumber –sumber lain. Dengan kata lain, ia memiliki tingkat koherensi yang tinggi. Koherensi tingkat tinggi dari pancaran laser memungkinkan untuk melaksanakan pemusatan special luarbiasa dari daya cahaya, misalnya  W dalam ruang dengan dimensilinear hanya µm. Radiasi yang demikian tinggi intensitasnya dapat memotong logam, menghasilkan lasmikro, mengebor lubang mikroskopis lewat Kristal intandan sebagainya.
Perlu disebutkan disini bahwa disamping sifat – sifatnya yang baik ini laser  tidak memberikan penyelesaian untuk semua masalah kita. Keadaan masa kini lebih cepat diringkas dalam komentar Shcawlow [208] :“ monokromasitas, kesearahan dan intensitas cahaya laser member kemungkinan jangkauan luas pengkajian ilmiah yang tidak dapat dibayangkan tanpa mereka . . . . . Walaupun demikian, kita kadang – kadang masih terbatasi oleh sifat – sifat laser yang tersedia, dan harus mencoba memperluas teknologi laser.
Mungkin pada suatu hari kita mempunyai sinar – gamma yang dapat kita gunakan untuk merangsang superposisi koheren dari tingkat – tingkat energy nuklir dan untuk mengubah menurunnya radioaktif inti. Adanya laser belum memberikan penyelesaian semua masalah kita. Tetapi ia telah memberikan kepada kita petunjuk baik dan indah dimana penyelesaian menarik yang mungkin ditemukan “. Sesungguhnya, usaha penelitian saat ini, dimaksudkan untuk memperluas “ jangkauan laser “, terutama untuk menurunkan batas panjang – gelombang – pendek sampai daerah sinar – gamma dari spectrum.
Cahaya yang keluar dari sumber cahaya konvensional merupakan campur-baur gelombang – gelombang kecil terpisah dengan memperkuat atom atau memperlemah satu sama lain dengan cara acak ; permukaan gelombang yang dihasilkan dengan demikian berubah dari titik ketitik dan berubah dari waktu ke waktu. Jadi, ada dua konsep koherensi yang tidak tergantung satu sama lain, yaitu koherensi temporal dan koherensi special.
a.    Koherensi Temporal
Jenis koherensi ini dimasudkan adalah korelasi antara medan disuatu titik dan medan pada titik yang sama pada saat berikutnya ; yakni hubungan antara E (x,y,z,t1) dan E ( x,y,z,t2). Jika beda fase antara dua medan tetap selama periode yang diamati, yang berkisar antara beberapa mikrodetik, gelombang tersebut kita namakan memiliki koherensi temporal. Jika beda fase berubah beberapa kali dan secara tidak teratur selama periode pengamatan yang singkat, gelombang dikatakan tidak – koheren.
Koherensi temporal juga dikenal sebagai koherensi longitudinal. Temporal (atau
longitudinal) koherensi menyiratkan gelombang terpolarisasi pada satu frekuensi yang fase ini berkorelasi dengan jarak yang relatif besar (panjang koherensi) di sepanjang balok Sebuah sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya termal atau lainnya tidak koheren memiliki. Amplitudo sesaat dan fase yang bervariasi secara acak terhadap waktu dan posisi, dan dengan demikian panjang koherensi sangat singkat.
-          Monocromaticity
Kita menyimpulkan koherensi temporal adalah indikasi monochromaticity sumber merupakan sumber benar-benar koheren. Tingkat mono Kromatisitas dari sumber diberikan oleh.Ketika rasio, gelombang cahaya monokromatik idealnya Kemurnian garis spektrum.
b.    Koherensi Special
Dua medan pada dua tiik berbeda pada permukaan gelombang dari suatu gelombang elektromagnetis dikatakan koheren special jika mereka mempertahankan beda fase tetap selama waktu t. Bahkan hal ini mungkin jika dua berkas tersebut secara sendiri – sendiri tidak koheren temporal ( menurut waktu ), karena setiap perubahan fase dan salah satu berkas diikuti oleh perubahan fase yang sama dalam berkas yang lain. Dengan sumber cahaya biasa hal ini hanya mungkin jika dua berkas telah dihasilkan dalam bagian yang sama dari sumber.
Tidak-koleransi temporal merupakan karakteristik dari berkas tunggal cahaya,sedangkan tidak-kolerensi sepesial berkenaan dengan hubungan antara dua berkas cahaya yang terpisa. Dua berkas cahaya yang berasal dari bagian bagian berbeda dari sumber telah di pancarkan oleh kelompok kelompok atom yang berbeda. Masing maing berkas tidak akan koheren-waktu dan akan mengalami perubahan fase acak sebagai akibatnya beda fase antara dua berkas juga akan mengalami perubahan prubahan yang cepat dan acak. Dua berkas yang demikian dikatakan tidak-koheren sepesial (menurut tempat).
Interferensi merupakan minifestasi koherensi. Untuk menghasilkan frinji – frinji interferensi, sangat diperlukan syarat agar gelombang – gelombang tetap koheren yang berinterferensi tersebut tetap koheren selama periode waktu tertentu. Jika salah satu gelombang berubah fasenya, frinji akan berubah menurut waktu. Dengan sumber cahaya alami perubahan sangat cepat dan tidak terlihat adanya frinji.
Cara paling sederhana untuk menghasilkan frinji interferensi adalah menggunakan cara yang digunakan dalam percobaan dua-celah.
Dalam percobaan ini Young menggunakan satu sumber sebagai asal dua seumber yang membeda. Cahaya dari sumber S melewati celah A dan kemudian melewati dua lubang kecil yang dibuat dalam layar B. Hubungan fase antara pulsa – pulsa berurutan tetap dan frinji interferensi dihasilkan pada layar C. Kita harus teliti agar celah A sangat kecil dibandingkan dengan ukuran frinji. Jika tidak, frinji yang dihasilkan oleh bagian – bagian yang berbeda dari celah akan tumpang – tindih dan memberikan penerangan yang rata. Hal ini tidak akan terjadi jika gangguan – gangguan pada titik – titik berbeda sepanjang berkas terkolerasi, yakni jika ada koherensi special.
Dalam praktek, untuk titip P pada permukaan gelombang terdapat daerah terhingga disekitarnya, yang setiap titik di dalamnya akan mempunyai korelasi fase yang baik dengan titik P. Dengan satu lubang-sempit (pin-hole) tetap dan menggerakkan lubang-sepmit, dapat terlihat setiap pengurangan penampakan frinji. Daerah permukaan gelombang dimana lubang-sempit dapat digerakkan dan frinji tetap terlihat dinamakan daerah koheren dari gelombang cahaya dan merupakan ukuran dari koherensi special atau koherensi melintang (transverse) dari gelombang. Hal ini menandakan perubahan koherensi menurut ruang (special) sepanjang permukaan-gelombang dalam arah melintang terhadap arah perambatan. Dari pandangan ini, maka koherensi temporal dikenal sebagai koherensi longitudinal.
           Ukuran dari kekontrasan frinji yang dinamakan penampakan prinji juga digunakan sebagai ukuran koherensi.Michelson mendefinisikan penampakan frinji (fringe visibility) sebagai berikut  Di mana Emaks adalah energy relatife dari frinji terang dan Emin adalah energy dalam frinji gelap di sebelahnya. Jika frinji dihasilkan berkas koheran denagn amplitudo yang sama,penampakan frinji saam dengan satu (Emin =  0); sedangkan frinji yang dihasilakn oleh tidak-koheren penampakan sama dengan nol; (Emaks= Emin),yakin tidak ada frinji. Penampakan frinji memenang terlihat dalam laboratorium,namun,kurang dari satu,bahkan walaupun denagn gelombang gelombang yang sama amplitudonya. Karena itu,jelasnya hanya gelombang koheren sebagaian yang ada dalam kenyataan.
Zermike mendefinisikan tingkat koherensi (degree of coherence),V2,sama dengan penampakan frinji jika jarak lintasan antara berkas berkas itu kecil dan amplitudonya sama,dan ini merupakan syarat yang paling baik untuk menghasilkan frinji. Dalam percobaan Young,penamakan frinji dapat diambil sebagai ukuran langsung tingkat koherensi cahaya pada dua lubang. Menurut pengalaman,jika V2 > 0,85, maka dua sumber sekunder tersebut dilihatkan sanagat koheran. Dapat ditunjukan,bahwa hanya cahaya yang monokromatis sempurna yang koheren sama sekali baik dalam waktu(temporal) maupun dalam (sepesial).
Pembahasan samapai saat ini sangat ideal,karena telah kita misalkan,bawah kelompok gelombang di hasilkan oleh sumber tetap merupakan gelombang simis sempurna selama waktu tertentu. Namun,hanya dalam buku saja dikatka bahwa cahaya mempunyai gelombang sinusoidal. Dalam kenyataanya frekuensi dapat berubah pelan dan acak menurut waktu disekitar frekuensi-pusat ώ0 dan lebar-pita (band width) sehingga ditentuka bahwa selang frekuensi antara sampai  terdiri dari bagian tersebar energy radiasi.
Sepanajang interval waktu yang lebih pendek dari pada waktu satu gelombang,satu paket gelombang,gelombang akan muncul sebagai sinusoidal murni(gambar 5.3). waktu rata rata dimana terjadi pancaran sinusoidal ideal dinamakan waktu koherensi  Tc. panjang yang bersangkutan Lc = cTc  dimana c kecepatan cahaya dinamakan panjang koherensi sesudah waktu T, tidak korelasi antara fase dari gelombang.
Koherensi spatial sama denngan hubungan phase diantara gelombang berjalan sisi demi sisi, pada waktu yang sama koherensi spasial mengacu pada kontinuitas dan uniformty dari gelombang dalam arah tegak lurus. Jika perbedaan pahse untuk setiap titik dua tetap dalam pesawat normaly kepadamu propagiation gelombang tidak bervariasi dengan waktu. Kemudian gelombang tersebut dikatakan menunjukkan koherensi spasial.Semakin tinggi kontras, semakin baik koherensi spasial.
Kurangnya koherensi cahaya yang berasal dari sumber-sumber biasa seperti menjalarnya kawat pijar, disebabkan oleh tidak dapatnya atom-atom memancarkan cahaya secara kooperatif. Dan pada tahun 1960 telah berhasil dibuat sumber cahaya tampak yang atom-atomnya dapat berlaku kooperatif, sekeluaran cahayanya sangatlah monokromatik, kuat dan sangat terkumpul. Alat ini di sebut dengan laser (light amplification through stimulated emission of radiation).
Intensitas berkas-berkas cahaya koheren dapat diperoleh dengan:
1.     Menjumlahkan amplitudo masing-masing gelombang secara vektor dengan memperhitungkan beda fasadi dalamnya.
2.     Menguadratkan amplitudo resultannya, hasil ini sebanding dengan intensitas resultan.
Dan untuk berkas-berkas yang tidak koheren atau inkoheren intensitasnya dapat diperoleh dengan:
1.      Masing-masing amplitudo dikuadratkan dahulu dan diperoleh besaran yang sebanding dengan intensitas masing-masing berkas, baru kemudian,
2.      Intensitas masing-masing dijumlahkan untuk memperoleh intensitas resultan
Langkah-langkah di atas, sesuai dengan hasil pengamatan bahwa untuk sumber cahaya yang tidak saling bergantungan, intensitas resultan pada setiap titik selalu lebih besar daripada intensitas yang dihasilkan oleh masing-masing sumber di titik tersebut.
Penentuan Panjang Koherensi dan Waktu Koherensi
Waktu koherensi didefinisikan sebagai waktu di mana gelombang elektromagnetik merambat dapat dianggap koheren (τ). Hal ini dihitung sebagai τ = λ2 / cΔλ, dimana λ adalah panjang gelombang dari sumber, Δ adalah lebar spektrum, dan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa.
Agustina Setyaningsih”Koherensi waktu adalah Sifat dari dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama.”Gelombang berjalan, mendekati sinusoidal yang cukup untuk beberapa jumlah osilasi antara perubahan frekuensi dan fase. Panjang gelombang bejalan yang dapat diasumsikan memiliki karakter sinusoial yang cukup dan fase yang dikenal sebagai panjang koherensi . Kita dapat mendefinisikan panjang koherensi sebagai panjang gelombang berjalan , cΔt, di mana fase mudah ditentukan. Interval waktu selama fase gelombang berjalan dapat disebut dengan waktu koherensi. Ini adalah waktu, Δt, selama fase gelombang berjalan tidak menjadi acak tetapi mengalami perubahan dalam cara sistematis.
  Keadaan untuk Koherensi Spasial

Tingkat koherensi spasial seberkas cahaya dapat menjadi deducaed dari kontras pinggiran diproduksi oleh itt. Lebih luas sumber cahaya, lasser adalah derajat koherensi. Dalam percobaan celah ganda muda itu, jika celah S1 dan S2 secara langsung diterangi oleh sumber, pinggiran interferensi tidak diamati. Sebaliknya uniformally layar menyala. Tidak adanya pinggiran yang mengeluarkan cahaya dari celah tersebut tidak memiliki koherensi spasial. Jika celah sempit diperkenalkan sebelum celah ganda, sinar yang melewati celah sempit menerangi S S1 dan S2. Gelombang muncul dari mereka, karena telah diturunkan melalui divisi gelombang depan, yang koheren dan ststionary pola interferensi akan diamati di layar. Jika lebar celah S secara bertahap meningkatkan kontras menurun pola frinji dan Disapper pinggiran. Ketika S celah lebih lebar, S1 dan S2 menerima gelombang dari berbagai belahan S yang tidak mempertahankan koherensi. Apabila sempit, menjamin bahwa gelombang kereta insiden pada celah S1 andS2 berasal dari daerah kecil sumber dan karenanya mereka memiliki koherensi spasial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar