Koherensi adalah salah satu sifat
gelombang yang dapat menunjukkan interferensi, yaitu gelombang tersebut selalu
sama baik fase maupun arah penjalarannya. Koherensi juga merupakan parameter
yang dapat mengukur kualitas suatu interferensi (derajat koherensi). Untuk
menghasilkan frinji-frinji interferensi, sangat diperlukan syarat-syarat agar
gelombang gelombang yang berinterferensi tersebut tetap koheren selama periode
waktu tertentu. Jika salah satu gelombang berubah fasenya, frinji akan berubah
menurut waktu (Laud, 1988).
Agustina Setyaningsih “Koherensi adalah salah satu sifat gelombang
yang menunjukkan interferensi yang sama antara fase dan penjalaranya.”Coherence adalah
mengacu pada penyambungan antara fase gelombang cahaya pada satu titik dan
waktu, dan fase dari gelombang cahaya pada titik dan waktu lain. Coherence efek
terutama dibagi menjadi dua kategori dimana Agustina Setyaningsih “antara
koherensi tersebut tidak bergantung satu sama lain”: temporal dan spasial.
Koherensi temporal yang terkait langsung dengan bandwidth terbatas
sumber, koherensi spasial berkaitan dengan ukuran terbatas sumbernya.
Seandainya
ada dua sumber-sumber identik dari cahaya monokromatik menghasilkan
gelombang-gelombang yang amplitudonya sama, panjang gelombangnya sama, ditambah
lagi keduanya memilki fasa yang sama secara permanen dan kedua sumber tersebut
bergetar bersama. Dua sumber monokromatik yang mempunyai frekuensinya sama
dengan sebarang hubungan beda fasa, konstan yang tertentu (tidaak harus
sefasa) terhadap waktu itulah yang dikatakan koheren. Jika syrat ini dipenuhi,
maka akan diperoleh pola garis interferensi yang baik dan stabil.
Jika
dua buah sumber gelombang cahaya beda fasa yang akan tiba di
titik Pberubah-ubah terhadap waktu secara acak (pada suatu saat mungkin
dipenuhi syarat salingmenghapuskan, tetapi pada saat berikutnya dapat
terjadi penguatan). Sifat beda fase yang berubah-ubah secara acak ini terjadi
pada setiap titik-titik pada layar, sehingga hasil yang nampak adalah terang
yang merata pada layar. Dalam keadaan ini kedua sumber tersebut
dikatan inkoheren (tidak koheren).
Laser merupakan contoh sumber tunggal dari
radiasi tampak yang koheren. Pada panjang gelombang yang lebih panjang mudah
untuk menghasilkan gelombang koheren. Cahaya keluaran laser mempunyai koherensi
terhadap waktu dan ruang sangat besar dibandingkan dengan sumber-sumber cahaya
pada umumnya.
Ada dua konsep koherensi yang tidak
bergantung satu sama lain, yaitu koherensi ruang (spatial coherence) dan
koherensi waktu (temporal coherence). Koherensi ruang adalah sifat yang
dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama, setelah menempuh
lintasan yang berbeda akan tiba di dua titik yang sama jauhnya dari sumber
dengan fase dan frekuensi yang sama. Hal ini mungkin terjadi jika dua berkas
tersebut secara sendiri-sendiri tidak koheren waktu (menurut waktu), karena
setiap perubahan fase dari salah satu berkas diikuti oleh perubahan fase yang
sama oleh berkas lain. Dengan sumber cahaya biasa, hal ini hanya mungkin jika
dua berkas dihasilkan oleh satu sumber.
Koherensi waktu (temporal coherence)
adalah sifat yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumber yang sama,
yang setelah menempuh lintasan yang berbeda tiba di titik yang sama dengan beda
fase yang tetap. Jika beda fase berubah beberapa kali dan secara tidak teratur
selama periode pengamatan yang singkat, maka gelombang dikatakan tidak koheren.
Koherensi waktu dari sebuah gelombang menyatakan kesempitan spektrum
frekuensinya dan tingkat keteraturan dari barisan gelombang. Cahaya koheren
sempurna ekivalen dengan sebuah barisan gelombang satu frekuensi dengan
spektrum frekuensinya dapat dinyatakan hanya dengan satu garis, sehingga
koherensi waktu dapat menunjukkan seberapa monokromatis suatu sumber cahaya.
Dengan kata lain koherensi waktu
mengkarakterisasi seberapa baik suatu gelombang dapat berinterferensi pada
waktu yang berbeda (Hecht, 1992). Barisan gelombang yang spektrumnya hampir
terdiri dari satu frekuensi tapi lebarnya berhingga atau dengan sedikit
fluktuasi amplitudo dan fase biasanya disebut quasi koheren. Panjang
koherensi merupakan jarak sejauh mana gelombang dapat berinterferensi.
Panjang koherensi suatu gelombang
tertentu, seperti laser atau sumber lain dapat dijelaskan dari persamaan
berikut:
dengan
adalah panjang koherensi,
koherensi waktu, c adalah
cepat rambatcahaya, dan
adalah lebar spektrum(Ducharme,
2006).Pada interferometer Michelson, panjangkoherensi sama dengan dua kali
panjanglintasan optis antara dua lengan padainterferometer Michelson, diukur
pada saatpenampakan frinji sama dengan nol.
Beberapa aplikasi membutuhkan sumber cahaya
yang memiliki koherensi waktu dan koherensi ruang yang sangat tinggi. Aplikasi ini
banyak digunakan untuk interferometri, holografi, dan beberapa tipe sensor
optik.Untuk aplikasi lain dengan tingkat koherensi yang lebih kecil, contohnya
koherensi waktu yang rendah (tetapi dikombinasikan dengan koherensi ruang yang
tinggi) diperlukan untuk tomografi (optical coherence tomography),
dimana tampilannya dihasilkan oleh interferometri dan resolusi tinggi yang memerlukan
koherensi waktu rendah. Derajat koherensi juga sesuai untuk tampilan laser proyeksi,
aplikasi gambar dan pointer (Paschotta, 2006).
Cahaya koheren adalah bentuk cahaya
di mana gelombang elektromagnetik memelihara satu set dan hubungan fase yang
dapat diprediksi satu sama lain, selama periode waktu. Artikel ini mencakup
beberapa informasi dasar tentang itu.
Sebuah sumber cahaya dikatakan monokromatik jika
terdiri dari panjang gelombang tunggal dari pancaran. Dalam cahaya biasa yang
kita lihat sehari-hari, seperti sinar matahari, masing-masing sumber berasal
dari atom yang berbeda, sedangkan cahaya koheren diciptakan oleh emisi
terstimulasi. Penelitian tentang topik ini masih berlangsung, tapi banyak dari
teori masih belum jelas.
Untuk
memahami bagaimana sinar koheren diproduksi, mari kita ambil contoh bagaimana
laser diciptakan. Pada musim semi tahun 1960, Theodore Maiman membangun laser
pertama di laboratorium Penelitian Hughes. Maiman menggunakan batang sintetik
kecil dengan ujung perak dan terkena batang cahaya.
Pada paparan
cahaya, atom kromium dalam batang menjadi tereksitasi memproduksi energi yang
cukup untuk foton untuk menerobos salah satu ujung perak dari batang ruby,
untuk memancarkan cahaya yang koheren. Hasilnya adalah seberkas cahaya
monokromatik, yang dengan panjang gelombang 694 nanometer.
Salah satu makna yang paling penting dari cahaya koheren adalah
penggunaannya dalam pengobatan mata. Karena operasi laser mata, banyak orang
buta telah mampu melihat lagi. Hal ini juga digunakan untuk keperluan
konstruksi dalam bentuk laser.
2. Cahaya Xenon
Xenon adalah tidak berwarna, unsur
berat dengan nomor atom 54. Gas xenon digunakan untuk perangkat memancarkan
cahaya, yang dikenal sebagai lampu Xenon.
·
Hal ini digunakan dalam lampu kilat
fotografi, lampu stroboskopik, dan simulator solar.
·
Hal ini juga digunakan dalam lampu
busur dan lampu tinggi intensitas pelepasannya. (Ingat iklan mobil menyebutkan
lampu xenon nya)
·
Telah digunakan untuk tujuan
anestesi, walaupun mahal.
·
Hal ini juga menemukan digunakan
dalam display plasma untuk televisi.
Cahaya koheren berguna dalam begitu banyak cara yang
para ilmuwan di seluruh dunia yang tajam meneliti kegunaan lainnya, seperti
pengobatan pada kanker, dll
Perbedaan dan koherensi
fase
Apabila dua
gelombang harmonic yang berfrekuensi dan berpanjang gelombang sama tetapi
berbeda fase gelombamng, gelombang yang di hasilkan merupakan gelombang
harmonic yang tergantung pada fasenya. Jika perbedaan fase 0 atau
bilangan bulat kelipatan 3600, gelombang akan sefase dan berinterfensi secara
saling menguatkan. Amplitudonya sama dengan penjumlah amplitude masing-masing,
dan intensitas nya (yang sebanding dengan kuadrat amplitudo) kan
maksimum. Jika perbedaan fasenya 1800 (π radian ) atau bilangan ganjil
kali 1800 , gelombang akan berbeda fase dan berinterferensi secar saling
melemahkan.
Amplitude yang
dihasilkan dengan demikian merupakan perbedaan amplitude masing-masing , dan
intensitasnya menjadi minimum. Jika amplitudonya sama, intesitasnya menjadi
maksimum sama dengan 4 kali inensitasnya minimum sama dengan nol. Penyebab
perbedaan fase antara dua gelombang ini adalah perubahan fase 1800 yang
kadang-kadang dialami oleh gelombang saat terpantul dari permukaan bats.
Perubahan fase ini analog dengan inverse pulsa pada benang, ketika pulsa itu
memantul dari suatu titik dimana densitasnya tiba-tiba meningkat, seperti
ketika benang kecil di sambung ke benang yang lebih besar atau tali.
Inverse pulsa pantul ekivalen dengan perubahan fase 1800 untuk gelombang
sinusoidal, yang dapat di pandang sebagai deretan pulsa.
Apabila cahaya
yang merambat di udara mengenai permukaan satu medium yang di dalamnya
cahaya akan merambat lebih lambat, seperti kaca atau air, akan terjadi
perubahan fase 1800 pada cahaya yang di pantulkan aka nada perubahan fase
pada cahaya yang di pantulkan dari permukaan kaca-udara atau air-udara. Ini
analog dengan pemantulan tanpa inverse pulsa pada benang tebal di titik tempat
benang tebal itu di sambung dengan benang halus.
Perbedaan fase
antara dua gelombang juga sering di sebabkan oleh perbedaan panjang lintasan
yang di tempuh oleh kadua gelombang . Perbedaan lintasan satu panjang gelombang
menghasilkan perbedaan fase 3600, yang ekivalen dengan tidak ada perbedaan fase
yang sama sekali. Perbaan lintasan detengah panjang gelombang menghasilkan
perbedaan fase 1800.
Interfensi
gelobang dari dua sumber ti dak teramati kecuali sumbernya koheren, yakni,
kecuali perbedaan fase di antara gelombang konstan terhadap waktu. Karena
berkas cahaya pa umumnya adalah hasil dari jutaan atom yang memancar secara
bebas, dua sumber cahaya biasanya tidak koheren. Memang perbedaan fase antara
gelombang dari sumber demikian berfluktuasi secara acak beberapa kali per
detik. Koherensi dalam optika sering dicapai dengan membagi cahaya dari sumber
tunggal menjadi dua mengahasilkan pola interfensi. Pembagiaan ini dapat dicapai
dengan memantulkan cahaya dari dua permukaan yang terpisah rapat pada film
tipis (pasal 33-2) : pemantulan serentak dari dan perambatan melalui cermin
yang berlapis sebelah, seperti pada interferometer Michelson.
JENIS- JENIS KOHERENSI
Radasi laser ditandai oleh order tingkat tinggi dari medan cahaya
disbandingsumber –sumber lain. Dengan kata lain, ia memiliki tingkat koherensi
yang tinggi. Koherensi tingkat tinggi dari pancaran laser memungkinkan untuk
melaksanakan pemusatan special luarbiasa dari daya cahaya, misalnya W dalam ruang dengan dimensilinear hanya µm. Radiasi yang demikian tinggi
intensitasnya dapat memotong logam, menghasilkan lasmikro, mengebor lubang
mikroskopis lewat Kristal intandan sebagainya.
Perlu disebutkan disini bahwa disamping sifat – sifatnya yang baik ini
laser tidak memberikan penyelesaian untuk semua masalah kita.
Keadaan masa kini lebih cepat diringkas dalam komentar Shcawlow [208] :“
monokromasitas, kesearahan dan intensitas cahaya laser member kemungkinan
jangkauan luas pengkajian ilmiah yang tidak dapat dibayangkan tanpa mereka . .
. . . Walaupun demikian, kita kadang – kadang masih terbatasi oleh sifat –
sifat laser yang tersedia, dan harus mencoba memperluas teknologi laser.
Mungkin pada suatu hari kita mempunyai sinar – gamma yang dapat kita
gunakan untuk merangsang superposisi koheren dari tingkat – tingkat energy nuklir dan untuk
mengubah menurunnya radioaktif inti. Adanya laser belum memberikan penyelesaian
semua masalah kita. Tetapi ia telah memberikan kepada kita petunjuk baik dan
indah dimana penyelesaian menarik yang mungkin ditemukan “. Sesungguhnya, usaha
penelitian saat ini, dimaksudkan untuk memperluas “ jangkauan laser “, terutama
untuk menurunkan batas panjang – gelombang – pendek sampai daerah sinar – gamma
dari spectrum.
Cahaya yang keluar dari sumber cahaya konvensional merupakan campur-baur
gelombang – gelombang kecil terpisah dengan memperkuat atom atau memperlemah
satu sama lain dengan cara acak ; permukaan gelombang yang dihasilkan dengan
demikian berubah dari titik ketitik dan berubah dari waktu ke waktu. Jadi, ada
dua konsep koherensi yang tidak tergantung satu sama lain, yaitu koherensi
temporal dan koherensi special.
a.
Koherensi
Temporal
Jenis koherensi ini dimasudkan adalah korelasi antara medan disuatu titik dan medan
pada titik yang sama pada saat berikutnya ; yakni hubungan antara E (x,y,z,t1)
dan E ( x,y,z,t2). Jika beda fase antara dua medan tetap selama
periode yang diamati, yang berkisar antara beberapa mikrodetik, gelombang
tersebut kita namakan memiliki koherensi temporal. Jika beda fase berubah
beberapa kali dan secara tidak teratur selama periode pengamatan yang singkat,
gelombang dikatakan tidak – koheren.
Koherensi temporal juga dikenal
sebagai koherensi longitudinal. Temporal (atau
longitudinal) koherensi menyiratkan gelombang terpolarisasi
pada satu frekuensi yang fase ini berkorelasi dengan jarak yang relatif besar (panjang
koherensi) di sepanjang balok Sebuah sinar yang dihasilkan oleh sumber
cahaya termal atau lainnya tidak koheren memiliki. Amplitudo sesaat
dan fase yang bervariasi secara acak terhadap waktu dan posisi, dan dengan
demikian panjang koherensi sangat singkat.
-
Monocromaticity
Kita menyimpulkan koherensi temporal
adalah indikasi monochromaticity sumber merupakan sumber benar-benar koheren.
Tingkat mono Kromatisitas dari sumber diberikan oleh.Ketika rasio, gelombang
cahaya monokromatik idealnya Kemurnian garis spektrum.
b.
Koherensi
Special
Dua medan pada dua tiik berbeda pada permukaan gelombang dari suatu
gelombang elektromagnetis dikatakan koheren special jika mereka mempertahankan
beda fase tetap selama waktu t. Bahkan hal ini mungkin jika dua berkas tersebut
secara sendiri – sendiri tidak koheren temporal ( menurut waktu ), karena
setiap perubahan fase dan salah satu berkas diikuti oleh perubahan fase yang
sama dalam berkas yang lain. Dengan sumber cahaya biasa hal ini hanya mungkin
jika dua berkas telah dihasilkan dalam bagian yang sama dari sumber.
Tidak-koleransi temporal merupakan karakteristik dari berkas tunggal
cahaya,sedangkan tidak-kolerensi sepesial berkenaan dengan hubungan antara dua
berkas cahaya yang terpisa. Dua berkas cahaya yang berasal dari bagian bagian
berbeda dari sumber telah di pancarkan oleh kelompok kelompok atom yang
berbeda. Masing maing berkas tidak akan koheren-waktu dan akan mengalami
perubahan fase acak sebagai akibatnya beda fase antara dua berkas juga akan
mengalami perubahan prubahan yang cepat dan acak. Dua berkas yang demikian
dikatakan tidak-koheren sepesial (menurut tempat).
Interferensi merupakan minifestasi koherensi. Untuk menghasilkan frinji –
frinji interferensi, sangat diperlukan syarat agar gelombang – gelombang tetap
koheren yang berinterferensi tersebut tetap koheren selama periode waktu
tertentu. Jika salah satu gelombang berubah fasenya, frinji akan berubah
menurut waktu. Dengan sumber cahaya alami perubahan sangat cepat dan tidak
terlihat adanya frinji.
Cara
paling sederhana untuk menghasilkan frinji interferensi adalah menggunakan cara
yang digunakan dalam percobaan dua-celah.
Dalam percobaan ini Young menggunakan satu sumber sebagai asal dua
seumber yang membeda. Cahaya dari sumber S melewati celah A dan kemudian
melewati dua lubang kecil yang dibuat dalam layar B. Hubungan fase antara pulsa
– pulsa berurutan tetap dan frinji interferensi dihasilkan pada layar C. Kita
harus teliti agar celah A sangat kecil dibandingkan dengan ukuran frinji. Jika
tidak, frinji yang dihasilkan oleh bagian – bagian yang berbeda dari celah akan
tumpang – tindih dan memberikan penerangan yang rata. Hal ini tidak akan
terjadi jika gangguan – gangguan pada titik – titik berbeda sepanjang berkas
terkolerasi, yakni jika ada koherensi special.
Dalam praktek, untuk titip P pada permukaan gelombang terdapat daerah
terhingga disekitarnya, yang setiap titik di dalamnya akan mempunyai korelasi
fase yang baik dengan titik P. Dengan satu lubang-sempit (pin-hole) tetap dan
menggerakkan lubang-sepmit, dapat terlihat setiap pengurangan penampakan
frinji. Daerah permukaan gelombang dimana lubang-sempit dapat digerakkan dan
frinji tetap terlihat dinamakan daerah koheren dari gelombang cahaya dan
merupakan ukuran dari koherensi special atau koherensi melintang (transverse)
dari gelombang. Hal ini menandakan perubahan koherensi menurut ruang (special)
sepanjang permukaan-gelombang dalam arah melintang terhadap arah perambatan.
Dari pandangan ini, maka koherensi temporal dikenal sebagai koherensi longitudinal.
Ukuran
dari kekontrasan frinji yang dinamakan penampakan prinji juga digunakan sebagai
ukuran koherensi.Michelson mendefinisikan penampakan frinji (fringe visibility)
sebagai berikut Di mana Emaks adalah energy relatife
dari frinji terang dan Emin adalah energy dalam frinji gelap di
sebelahnya. Jika frinji dihasilkan berkas koheran denagn amplitudo yang
sama,penampakan frinji saam dengan satu (Emin = 0);
sedangkan frinji yang dihasilakn oleh tidak-koheren penampakan sama dengan nol;
(Emaks= Emin),yakin tidak ada frinji. Penampakan frinji
memenang terlihat dalam laboratorium,namun,kurang dari satu,bahkan walaupun
denagn gelombang gelombang yang sama amplitudonya. Karena itu,jelasnya hanya
gelombang koheren sebagaian yang ada dalam kenyataan.
Zermike mendefinisikan tingkat koherensi (degree of coherence),V2,sama
dengan penampakan frinji jika jarak lintasan antara berkas berkas itu kecil dan
amplitudonya sama,dan ini merupakan syarat yang paling baik untuk menghasilkan
frinji. Dalam percobaan Young,penamakan frinji dapat diambil sebagai ukuran
langsung tingkat koherensi cahaya pada dua lubang. Menurut pengalaman,jika V2 >
0,85, maka dua sumber sekunder tersebut dilihatkan sanagat koheran. Dapat
ditunjukan,bahwa hanya cahaya yang monokromatis sempurna yang koheren sama
sekali baik dalam waktu(temporal) maupun dalam (sepesial).
Pembahasan samapai saat ini sangat ideal,karena telah kita misalkan,bawah
kelompok gelombang di hasilkan oleh sumber tetap merupakan gelombang simis
sempurna selama waktu tertentu. Namun,hanya dalam buku saja dikatka bahwa
cahaya mempunyai gelombang sinusoidal. Dalam kenyataanya frekuensi dapat
berubah pelan dan acak menurut waktu disekitar frekuensi-pusat ώ0 dan
lebar-pita (band width) sehingga ditentuka bahwa selang frekuensi
antara sampai terdiri dari bagian tersebar energy radiasi.
Sepanajang interval waktu yang lebih pendek dari pada waktu satu
gelombang,satu paket gelombang,gelombang akan muncul sebagai sinusoidal
murni(gambar 5.3). waktu rata rata dimana terjadi pancaran sinusoidal ideal
dinamakan waktu koherensi Tc. panjang yang bersangkutan Lc =
cTc dimana c kecepatan cahaya dinamakan panjang koherensi
sesudah waktu Tc , tidak korelasi antara fase dari gelombang.
Koherensi spatial sama denngan hubungan phase diantara
gelombang berjalan sisi demi sisi, pada waktu yang sama koherensi spasial
mengacu pada kontinuitas dan uniformty dari gelombang dalam arah tegak lurus.
Jika perbedaan pahse untuk setiap titik dua tetap dalam pesawat normaly
kepadamu propagiation gelombang tidak bervariasi dengan waktu. Kemudian
gelombang tersebut dikatakan menunjukkan koherensi spasial.Semakin tinggi
kontras, semakin baik koherensi spasial.
Kurangnya koherensi cahaya yang
berasal dari sumber-sumber biasa seperti menjalarnya kawat pijar, disebabkan
oleh tidak dapatnya atom-atom memancarkan cahaya secara kooperatif. Dan pada
tahun 1960 telah berhasil dibuat sumber cahaya tampak yang atom-atomnya dapat
berlaku kooperatif, sekeluaran cahayanya sangatlah monokromatik, kuat dan
sangat terkumpul. Alat ini di sebut dengan laser (light amplification
through stimulated emission of radiation).
Intensitas berkas-berkas cahaya koheren dapat diperoleh
dengan:
1.
Menjumlahkan amplitudo masing-masing gelombang secara vektor
dengan memperhitungkan beda fasadi dalamnya.
2.
Menguadratkan amplitudo resultannya, hasil ini sebanding
dengan intensitas resultan.
Dan untuk berkas-berkas yang tidak koheren atau inkoheren
intensitasnya dapat diperoleh dengan:
1.
Masing-masing amplitudo dikuadratkan dahulu dan diperoleh
besaran yang sebanding dengan intensitas masing-masing berkas, baru kemudian,
2.
Intensitas masing-masing dijumlahkan untuk memperoleh
intensitas resultan
Langkah-langkah di atas, sesuai dengan hasil pengamatan
bahwa untuk sumber cahaya yang tidak saling bergantungan, intensitas resultan
pada setiap titik selalu lebih besar daripada intensitas yang dihasilkan oleh
masing-masing sumber di titik tersebut.
Penentuan Panjang Koherensi dan Waktu Koherensi
Waktu koherensi didefinisikan sebagai waktu di mana gelombang
elektromagnetik merambat dapat dianggap koheren (τ). Hal ini dihitung sebagai τ
= λ2 / cΔλ, dimana λ adalah panjang gelombang dari sumber, Δ
adalah lebar spektrum, dan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa.
Agustina
Setyaningsih”Koherensi waktu adalah Sifat dari dua gelombang yang berasal dari
sumber yang sama.”Gelombang berjalan, mendekati sinusoidal yang cukup untuk
beberapa jumlah osilasi antara perubahan frekuensi dan fase. Panjang gelombang
bejalan yang dapat diasumsikan memiliki karakter sinusoial yang cukup dan fase
yang dikenal sebagai panjang koherensi . Kita dapat mendefinisikan panjang
koherensi sebagai panjang gelombang berjalan , cΔt, di mana fase mudah
ditentukan. Interval waktu selama fase gelombang berjalan dapat disebut dengan
waktu koherensi. Ini adalah waktu, Δt, selama fase gelombang berjalan tidak
menjadi acak tetapi mengalami perubahan dalam cara sistematis.
Keadaan untuk Koherensi Spasial
Tingkat
koherensi spasial seberkas cahaya dapat menjadi deducaed dari kontras pinggiran
diproduksi oleh itt. Lebih luas sumber cahaya, lasser adalah derajat koherensi.
Dalam percobaan celah ganda muda itu, jika celah S1 dan S2 secara langsung
diterangi oleh sumber, pinggiran interferensi tidak diamati. Sebaliknya
uniformally layar menyala. Tidak adanya pinggiran yang mengeluarkan cahaya dari
celah tersebut tidak memiliki koherensi spasial. Jika celah sempit
diperkenalkan sebelum celah ganda, sinar yang melewati celah sempit menerangi S
S1 dan S2. Gelombang muncul dari mereka, karena telah diturunkan melalui divisi
gelombang depan, yang koheren dan ststionary pola interferensi akan diamati di
layar. Jika lebar celah S secara bertahap meningkatkan kontras menurun pola
frinji dan Disapper pinggiran. Ketika S celah lebih lebar, S1 dan S2 menerima
gelombang dari berbagai belahan S yang tidak mempertahankan koherensi. Apabila
sempit, menjamin bahwa gelombang kereta insiden pada celah S1 andS2 berasal
dari daerah kecil sumber dan karenanya mereka memiliki koherensi spasial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar